Header Ads

Bertualang ke Negeri 101 Pulau #1 Menguak Keindahan Pulau Pulau Batu


Pesona Salah Satu Pantai di Pulau-Pulau Batu yang Memikat
(Foto: ASD)

Nama Pulau-Pulau Batu mungkin tidaklah begitu populer di Nias, namun bila menyebut tentang nama Pulau Telo, yang mendengar pasti langsung terbayang akan gugusan pulau-pulau di bagian Selatan Nias yang termasuk dalam wilayah pemerintahan Kabupaten Nias Selatan. Memang nama Pulau Telo ini memang lebih dikenal dibanding dengan nama pulau-pulau lainnya karena di sanalah dahulu pusat pemerintahannya berada. Bila Papua terkenal dengan objek wisata Raja Ampat-nya, maka Pulau-Pulau Batu inilah yang menjadi representatif dari kepulauan Nias yang terkenal dengan pasir putih bak pualam, air laut sebening berlian dengan buaian ombaknya yang menantang para penyuka olahraga selancar (surfing).


Berencana Ke Pulau Telo dan Mengangkasa Dengan Pesawat Susi Air

Awalnya, ketika terpikir untuk mengunjungi Pulau Telo (Pulau-Pulau Batu), yang timbul dalam benak adalah mahalnya biaya ke sana dan jauhnya jarak yang harus ditempuh. Ternyata hal itu terbantahkan ketika aku dan bang ASD seorang fotografer yang hobi traveling dan diving menjajal perjalanan ke Pulau-Pulau Batu selama 4 hari 3 malam.

Dimulai dengan pertemuan yang tidak disengaja di bandara Binaka Gunungsitoli, aku dan bang ASD memiliki rencana yang sama yakni traveling ke Pulau Telo. Setelah mengatur jadwal, akhirnya kami memutuskan untuk berangkat pada hari Rabu, 10 September 2014 dengan menggunakan pesawat Susi Air yang merupakan angkutan tercepat penghubung pulau Nias dan Pulau Telo.

Pesawat Susi Air ini hanya memiliki kapasitas 12 penumpang ditambah dengan 2 orang pilot-nya. Pesawat ini hanya beroperasi 3 kali seminggu yakni hari Senin, Rabu dan Jumat. Waktu tempuh dari bandara binaka ke bandara Lasondre (bandara kecil yang terletak di Pulau Masa) hanyalah sekitar 30 menit. Perlu dicatat bahwa ada baiknya memesan tiket jauh-jauh hari sebelumnya karena keterbatasan kapasitas kursi penumpang dan banyaknya penumpang yang berpergian ke sana. Sayangnya kita tidak dapat memesan tiket pulang dari Lasondre-Binaka, harus dipesan melalui agen Susi Air di Pulau Telo, apalagi pesawat yang singgah di Telo adalah berasal dari rute Padang-Telo-Gunungsitoli sehingga besar kemungkinan kita sulit mendapatkan tiket pesawat dari sana. Hal inilah nantinya yang menyebabkan kami terdampar 1 malam lagi di Pulau Telo karena begitu sampai di sana, saat ingin memesan tiket, ternyata tiket penerbangan untuk hari Jumat depannya sudah habis. Pelajaran yang bisa dipetik dari sini adalah: Segera hubungi kenalan yang berdomisili di Pulau Telo untuk memesankan tiket pulang bila ingin berpergian ke sana.


Mendekati Pulau-Pulau Batu, kita bisa menyaksikan pulau-pulau kecil dengan ukuran yang beragam dengan hamparan pasir putih dan laut berwarna biru bersih yang mengelilinginya. Membuat hati ini tak sabar untuk segera mencebur ke dalamnya. Namun kita tidak bisa langsung menikmati keindahan pantainya ketika turun dari pesawat, kita perlu berjalan kaki sekitar 10 menit atau naik becak menuju dermaga untuk naik boat yang akan menyeberangkan kita ke Pulau Telo. Dibutuhkan waktu 15 menit dari dermaga Pulau Masa ke Dermaga Pulau Telo.
Kami hampir saja ketinggalan boat ketika mau menyeberang, mereka pikir tidak ada lagi penumpang karena sebagian besar naik becak. Untung saja salah satu crew boat yang tinggal di darat bertemu dengan kami dan langsung berlari mengejar boat yang sudah meninggalkan dermaga sekitar 50 meter, dan memintanya untuk berputar haluan menjemput kami. 



Begitu sampai di dermaga Pulau Telo, Marvel sang pemandu selama kami berkunjung di Pulau-Pulau Batu menyambut dengan senyuman ramah dan langsung membawa kami ke Penginapan "Kemah Celin" yang berjarak sekitar 500 meter dari dermaga. Kami ke penginapan menggunakan becak mesin yang hanya butuh waktu 5 menit yang sebenarnya bisa ditempuh dengan jalan kaki namun hasrat untuk segera bisa bertualang sekaligus rasa lapar yang mendera memaksa kami untuk mempercepat perjalanan kami. Sepanjang perjalanan menuju penginapan kami melihat rumah-rumah penduduk khas pesisir yang arsitekturnya dipengaruhi oleh budaya melayu, juga ada Mesjid, klenteng dan gereja. Keberagaman dari penduduk Pulau Telo mulai terlihat dari bangunan ibadah yang terdapat di sana


Pertualangan Pertama ke Pulau Sibaranun dan Bermalam di Rumah Warga


Setelah makan siang di warung yang tidak jauh dari penginapan, kami langsung di ajak Marvel untuk berkunjung ke Pulau Sibaranun. Tujuan awal adalah mengunjungi Telo Island Lodge, sebuah resort mewah yang berada di Pulau Sibaranun. Dengan boat fiber berkekuatan 7PK kami dibawa Marvel menuju resort tersebut. Marvel dengan perawakan khas anak pantai dengan lincah memecah gelombang laut. Suara deru mesin boat dan cipratan air laut menambah semarak suasana, membawa kami kepada petualangan yang sesungguhnya. 

Dibutuhkan waktu sekitar 20 menit menuju sisi Timur Laut Pulau Sibaranun. Sepanjang perjalan kami berpapasan dengan boat milik penduduk serta kami juga melihat kerambah ikan yang mengapung di selat antara pulau Telo dan Pulau Masa. Pulau-Pulau Batu terkenal dengan hasil lautnya yang berlimpah sehingga banyak nelayan dari luar pulau bahkan dari luar negeri datang menjaring ikan di sana. 
Dari cerita penduduk setempat terkuak bahwa beberapa nelayan dari luar negeri sempat tertangkap karena mengambil ikan tanpa izin di sana dan juga banyaknya nelayan luar yang menggunakan pukat untuk menangkap ikan. Namun pihak yang berwenang terkesan menutup mata karena ada kesan permainan di balik kediaman mereka.
Pesona keindahan Pulau-Pulau Batu ini ternyata sudah terkenal hingga ke luar negeri. Terbukti dengan adanya kapal layar dari Australia dan juga banyaknya pengunjung dari berbagai negara yang berwisata di sana berdasarkan informasi dari penduduk dan pegawai resort yang kami jumpai.

Kerambah di selat antara Pulau Masa dan Pulau Telo
(Foto: ASD)


Setelah mendarat di pantai sisi Timur Laut Pulau Sibaranun, kami berjalan kaki menyusuri pinggiran pantai selama sekitar 15 menit menuju Tello Island Lodge, sebuah resort di Pulau Sibaranun yang sudah beroperasi sejak tahun 2005. Menurut Usman sang Asisten Manager, resort ini ramai dikunjungi dari bulan Maret hingga bulan November sepanjang tahunnya dengan paket minimal 10 hari, dengan biaya Rp. 5 juta/malam yang menurutku tergolong cukup (bahkan sangat) mahal. Namun, harga paket yang ditawarkan sudah all in one, mulai dari perjalanan dari Padang atau Medan hingga kembalinya. Mayoritas pengunjung berasal dari Australia dan Amerika. Resort ini dikelola dengan profesional dan benar-benar memanjakan para pengunjungnya. Kegiatan wisatawan selama di sana adalah memancing, menyelam, snorkeling dan surfing. Tidak tanggung-tanggung, resort ini menyediakan langsung 2 orang surf guide yang berasal dari Australia.

Seusai berkunjung ke Telo Island Lodge, kami meminta Marvel untuk mencarikan penginapan yang bisa untuk bermalam di Pulau Sibaranun. Kami memang benar-benar ingin bertualang dan merasakan atmosfir pulau yang eksotis tersebut. Dari awal kami memang sudah sepakat dengan bang ASD bahwa kami akan menginap di Pulau Sibaranun bila ada penginapannya, karena kami juga menyadari bahwa tidak mungkin menginap di resort mengingat budget kami tidak cukup untuk bermalam di sana. Marvel menyampaikan bahwa ada penginapan milik salah satu penduduk di sana dan dia mengajak kami untuk mencari tahu. Dalam hati aku berharap semoga penginapannya tidak sedang berisi.

Sesampainya di sana kami menemukan penginapan yang sedang diperbaiki milik salah satu penduduk yang juga bekerja sebagai Sekretaris desa di Sibaranun. Nama penginapannya adalah Sibaranun Inn dengan 2 kamar yang dilengkapi dengan kompor gas dan kamar mandi di luar. Sayangnya, ketika kami menyampaikan niat untuk bermalam di situ, sang pemilik berkata bahwa untuk sementara tidak bisa ditempati karena sedang diperbaiki yang kemungkinan baru selesai 3 minggu ke depan, namun dia menawarkan untuk menginap di rumahnya. Gayung bersambut, kami sangat senang mendapatkan tawaran tersebut.

Sambil menunggu malam tiba, kami berenang lengkap dengan snorkeling gear di selat antara Pulau Telo dan Pulau Sibaranun. Air yang bening bak berlian, pasir putih bak pualam dan ikan-ikan cantik berwarna-warni serta terumbu karangnya menjadi penyejuk hati kami di sore itu. Sesekali bang ASD dan aku gantian menyelam ke dasar laut untuk berusaha meraih ikan-ikan nan menggoda tersebut.



Bersambung..........
Silakan dibaca lanjutannya di: 
Bertualang ke Negeri 101 Pulau: #2 Dari Laut ke Gua Hingga Terdampar





Untuk mengetahui lebih banyak lagi tentang objek-objek wisata yang ada di Pulau Nias, silakan di klik di SINI

Bila ingin berwisata ke Nias & membutuhkan Agen perjalanan profesional yang bisa mengurus segala keperluan perjalanan Anda selama di Nias dengan paket perjalanan istimewa dan menarik, silakan hubungi kami:

Silakan cari tahu tentang kami di:
Hp/WA: 0812-6027-4444
email: goniastour@gmail.com
IG: Go Nias Tour
Facebook Page: Go Nias Tour 
Website: www.goniastours.com

No comments

A good reader always leave comments

Powered by Blogger.