Header Ads

Pantai Asi Walo, Pasir Putih Bak Bengkuang

Ketika berkunjung ke Pulau Nias dan mencari tempat wisata alternatif yang paling dekat tetapi mampu menyajikan pesona yang mewakili keindahan alam Nias maka jawabannya adalah Pantai Asi Walo yang terletak di Desa Teluk Bengkuang Kecamatan Sawo Kabupaten Nias Utara.

Pemandangan ketika Pertama tiba di Pantai Asi Walo
Pantai dengan teluk yang eksotis ini berjarak 40 km atau 1 jam perjalanan dengan kendaraan bermotor dari Kota Gunungsitoli sehingga menjadikannya sebagai tempat wisata yang direkomendasikan bagi para pengunjung yang hanya memiliki waktu kunjungan sedikit ke Pulau Nias. Dengan daya tarik yang dimilikinya maka dijamin bahwa pengunjung tidak akan kecewa karena pesona yang dimiliki oleh Pantai Asi Walo telah mewakili pesona wisata alam yang dimiliki oleh Pulau Nias secara umum kecuali surfing tentunya yang hanya terdapat di sisi Utara, Barat dan Selatan Pulau Nias saja.

Barisan Pohon Kelapa dan Pantai Sepanjang Perjalanan
Perjalanan kita pastinya tidak akan membosankan menuju Pantai Asi Walo karena di kiri-kanan jalan akan disuguhi oleh pemandangan pantai kepulauan Nias yang sudah terkenal akan keindahannya. Bahkan bila beruntung, kita dapat menyaksikan kegiatan penduduk setempat yang menangkap ikan dengan Fakiri (beramai-ramai menggunakan pukat yang besar). Barisan pohon kelapa seakan menemani untuk menghempaskan penat bersama deburan ombak yang memecah memutih sepanjang garis pantai. Inilah salah satu keuntungan pulau Nias yang dikelilingi oleh samudera sehingga suguhan keindahan bahari yang tidak mampu dilukiskan dengan kata-kata yang selalu dapat dinikmati oleh siapa saja yang menginginkannya. Sekalipun demikian, masih banyak lagi pantai-pantai perawan di pulau Nias yang masih belum disentuh sama sekali.

Salah satu pemandang pantai menuju Pantai Asi Walo
Kegiatan Fakiri yang dilakukan oleh penduduk setempat

Berawal Dari Iseng-Iseng Berakhir Dengan Ketagihan

Awalnya mengenal Pantai Asi Walo ini adalah ketika penulis berkunjung ke sana bersama rekan-rekan  kerja dari NGO berkebangsaan Jerman pada tahun 2007 yang lalu untuk mencari tempat wisata yang dekat dari kota Gunungsitoli. Hanya dengan bermodal informasi yang didengar dari seorang teman bahwa di desa Teluk Bengkuang terdapat pantai yang bagus akhirnya kami memutuskan untuk pergi ke sana. Niat ke sana hanya untuk berenang dan refreshing saja, namun begitu tiba di sana rekan-rekan tadi seakan terpukau melihat pemandangan pantai Asi Walo ini sehingga memutuskan untuk kembali ke pantai tersebut pada minggu selanjutnya.


Rekan-rekan berkebangsaan Jerman ketika di Pantai Asi Walo
Dari pengalaman dan pengamatan pada kunjungan tersebut serta informasi dari pemilik pondokan bahwa banyak koral dan ikan hias di situ akhirnya penulis memutuskan untuk membeli Snorkling Gear dan membawanya pada kunjungan minggu selanjutnya. 

Betapa terkejutnya penulis ketika menyaksikan pertama sekali keindahan alam bawah laut Pantai Asi Walo dengan menggunakan diving mask. Ikan warna-warni seakan kejar-kejaran mencoba mendahului kawanan ikan lainnya, mengajak bercanda bahkan sesekali menggigit manja kaki kita yang berdiri di atas koral ketika beristirahat. Benar-benar ciptaan Tuhan yang sempurna dan ajaib karena selama ini penulis hanya bisa menyaksikan semuanya melalui tayangan di televisi namun sekarang bisa melihatnya langsung di depan mata. Terumbu karang warna-warni, Bintang laut, bulu babi (landak laut), rumput laut dan bahkan lobster seakan menambah harmonisnya kehidupan alam bawah laut tersebut. Akhirnya saking terpesona dan ketagihannya, penulis hampir setiap minggu ke sana sekalian mengajak teman-teman yang lainnya.

Ekspresi rekan-rekan lain pada kunjungan berikutnya


Museum Terumbu Karang

Pantai Asi Walo yang dikelola oleh bapak Ama Dili Zega yang merupakan seorang pensiunan tentara, selain menyediakan makanan, minuman yang menu favoritnya adalah ikan bakar juga memiliki koleksi terumbu karang beraneka ragam dan warna serta cangkang kerang dan juga penyu yang menurut beliau sebagian besar dibeli dari para nelayan sekitar. Sehingga bagi para pengunjung yang tidak bisa menikmati keindahan alam bawah laut pantai Asi walo, dapat menyaksikan koleksi yang dipajang di sebuah ruangan terbuka. Setiap orang bisa melihatnya tanpa dikenakan biaya.

Koleksi terumbu karang dan cangkang milik Ama Dili Zega

"Saya sebenarnya ingin mengembangkan pantai ini dengan membangun hotel/ penginapan di sini, namun terkendala oleh modal" demikian disampaikan oleh beliau yang terkenal sangat ramah ini. Bahkan dia tidak segan-segan untuk menyapa dan menyalami setiap pengunjung yang datang ke sana.
Pondokan yang ada di Pantai Asi walo
Selain minuman ringan, minuman panas juga disediakan di sini seperti kopi, teh manis dan tidak ketinggalan air kelapa muda sehingga terkesan benar-benar memanjakan para pengunjungnya. Jika sudah capek berenang, kita tinggal memesan minuman untuk melepas dahaga dan sembari mengunyah pisang goreng yang panas yang disediakan di sana sambil duduk-duduk di pondokan disekitar pantai.

Pasir Putih dan Air laut yang bening
Setelah puas berenang dan hari sudah petang, saatnya kembali ke Kota Gunungsitoli membawa kenangan yang indah akan pantai Asi Walo ini.

Untuk mengetahui lebih banyak lagi tentang objek-objek wisata lainnya di pulau Nias, silakan KLIK DI SINI.

Bila ingin berwisata ke Nias dan membutuhkan agen perjalanan yang bisa mengurus keperluan anda selama berwisata dengan paket perjalanan istimewa dan menarik, silakan hubungi kami:

Silakan cari tahu tentang kami di:
Hp/WA: 0812-6027-4444
email: goniastour@gmail.com
IG: Go Nias Tour
Facebook Page: Go Nias Tour 
 






1 comment:

  1. Sekarang sudah ada rumah makan di atas air jd pengunjung sudah bisa lebih menikmati indahnya asi walo

    ReplyDelete

A good reader always leave comments

Powered by Blogger.