Gawu Soyo, Pantai Berpasir Merah di Afulu Nias Utara
Keindahan dan eksotisme Pulau Nias dari
setiap sisi pantainya tidak ada habisnya untuk dibicarakan. Sebuah
kepulauan yang dikelilingi oleh lautan luas dan diberkati dengan pesona
pantai yang unik nan menggoda setiap orang untuk mengunjunginya. Bila
selama ini kita sudah disuguhkan dengan pesona pantai Lagundri dan Sorake di Nias Selatan atau Pulau Asu yang dikenal dengan “the Paradise on the Earth”
di Nias Barat, sekarang kita beralih ke Nias Utara yang memiliki pantai
berpasir unik karena warnanya sungguh beda dengan dengan pantai yang
selama ini sering kita kunjungi.
Pantai
di daerah ini berwarna merah darah (pink) sehingga disebut sebagai
“Gawu Soyo” (Pantai Pasir Merah) oleh masyarakat sekitar. Dan yang lebih
uniknya lagi adalah bahwa pasir berwarna merah ini hanya membentang
sepanjang 1 km sementara pasir pantai yang lainnya berwarna putih
seperti halnya pantai-pantai lainnya di Pulau Nias. Pasir
merahnya yang menawan dari jauh terlihat sekilas seperti tanah liat
yang berwarna merah. Namun apabila di sentuh, ternyata pasir tersebut
tentu saja bukanlah tanah liat karena warna merah pasir ini sangat pekat
dan bulir-bulirnya yang begitu halus. Sehingga apabila kaki melangkah
menelusuri pantai, bulir-bulir pasir tersebut tampak menempel ditubuh
kita.
Gawu Soyo ini
berada di Desa Ombolata Kecamatan Afulu Kabupaten Nias Utara. Berjarak
sekitar 80 Km dari pusat Kota Gunungsitoli atau 100 Km dari bandar Udara
Binaka dengan jarak tempuh 2,5-3 jam. Pantai ini bisa dijangkau dengan
kendaraan roda dua atau roda empat, namun bagi para pengunjung
disarankan untuk membawa bekal makanan dari Gunungsitoli bila berkunjung
ke sana karena masih belum adanya restoran atau rumah makan di sana.
Boleh dibilang pantai ini masih perawan karena masih belum bersentuhan
dengan hiruk-pikuk dunia luar. Namun pada
bulan-bulan tertentu banyak wisatawan mancanegara yang berkunjung ke
pantai ini, umumnya wisatawan yang berasal dari Eropa dengan membawa
yacht mewahnya hanya untuk menikmati eksotisme pantai berpasir merah ini.
Bulir-bulir pasir yang hasil menggoda untuk menggoreskan sesuatu di atasnya (doc: Melania Eka) |
Berasal Dari Darah Ular Haria (Naga)
Menurut
legenda yang berkembang yang dituturkan secara turun temurun oleh
masyarakat setempat seperti yang disampaikan oleh Darianus Lahagu,
pemuda yang berasal dari desa Ombolata Afulu yang saat ini sedang
menimba ilmu di IKIP Gunungsitoli menyatakan bahwa warna merah di pantai
ini berasal dari darah ular Haria (ular Naga versi masyarakat Nias) yang berhasil dibunuh oleh Satria Laowömaru di goa ular yang berada 8 km dari Gawu Soyo. Darah ular tersebut terciprat hingga ke desa Ombölata Afulu dan abadi hingga kini.
Deburan ombak dengan air laut yang jernih berpadu dengan pasir yang berwarna pink (doc: Melania Eka) |
Namun informasi
lain menyatakan pasir merah ini dihasilkan dari bebatuan karang di
sekitar pantai, yang pada waktu-waktu tertentu terkena abrasi ombak dari
air laut yang mencoba menghempasnya. Informasi ini juga mampu
menerangkan secara ilmiah tentang asal-mula pasir yang berwarna merah
ini karena memang banyak sekali terdapat bebatuan karang seperti yang
terdapat pada pantai-pantai di Pulau Nias pada umumnya, bahkan di
beberapa bagiannya terdapat bebatuan karang yang ukurannya sangat luas
dan menghiasi bibir pantai. Bebatuan karang tersebut ada yang begitu
keras, namun tak jarang pula ada juga bebatuan karang yang sangat rapuh.
Namun yang menjadi pertanyaan adalah kenapa hanya sepanjang 1 Km saja?
Perlu penelitian dan pembuktian yang lebih lanjut yang dilakukan oleh
para ahlinya untuk menguak kebenaran sumber warna merah di pasir ini.
Menikmati Air Kelapa Muda dan Melihat Penyu Langka
Sekalipun
masih perawan dan jauh dari hiruk pikuk, pantai ini mampu memberikan
keamanan dan kenyamanan bagi setiap pengunjungnya karena kesadaran
masyarakat di sana untuk menjaga image yang baik dari daerahnya sebagai
salah satu Daerah Tujuan Wisata Primadona Nias Utara.
Bahkan
para pengunjung dapat menikmati pemandangan pantai sambil menikmati
kesegaran air buah kelapa muda yang dapat dipesan dari penduduk setempat
dengan harga yang relatif murah yang dengan senang hati dan ramah
melayani permintaan anda.
Berwisata sambil menikmati buah kelapa muda untuk melepas dahaga (Doc: Melania Eka) |
Oleh
sebab itu, banyak wisatawan yang berkunjung ke Pantai Merah Afulu ini
tidak untuk melakukan kegiatan selancar, melainkan sekedar menikmati
suasana pantai sembari berpetualang menyusuri kawasan pantai untuk
melihat penyu langka yang kadang-kadang keluar dari habitatnya dan
melintasi pantai.
Bila
berkunjung ke Pulau Nias, sungguh sayang bila tidak meluangkan waktu
untuk berkunjung ke pantai berpasir merah darah ini. Butuh waktu
seharian untuk mengeksplorasi pantai eksotis ini. Untuk memudahkan
perjalanan anda, Go Nias Tour akan membantu memfasilitasi
perjalanan dan menyediakan kebutuhan Anda bila berkunjung ke sana.
Bahkan Anda dapat mendapatkan paket perjalanan menarik yang ditawarkan
untuk mengunjungi Objek-objek wisata terkenal di Pulau Nias ini. Anda
dapat menikmati wisata budaya (rumah adat tradisional di Desa Tumori dan
Bawomataluo, bahkan menginap semalam di rumah adat ini; atraksi lompat
batu dan tarian tradisional Nias) dan wisata pantai (pantai Gawu Soyo,
Pantai Sorake dan Lagundri dengan ombaknya yang menantang untuk
ber-surfing ria). Hanya butuh waktu 4 (empat) hari & 3 (tiga) malam
untuk menikmati eksotisme dan pesona wisata di Pulau Nias ini.
Untuk mengetahui lebih banyak lagi tentang objek-objek wisata yang ada di Pulau Nias, silakan di klik di SINI
Bila ingin berwisata ke Nias & membutuhkan Agen perjalanan profesional yang bisa mengurus segala keperluan perjalanan Anda selama di Nias dengan paket perjalanan istimewa dan menarik, silakan hubungi kami:
Silakan cari tahu tentang kami di:
Hp/WA: 0812-6027-4444
email: goniastour@gmail.com
IG: Go Nias Tour
Facebook Page: Go Nias Tour
Website: www.goniastours.com
Post a Comment